Aku Kembali

Mulanya ia bernama Surip. Tapi suatu hari ia menghilang entah kemana. Waktu itu ia berumur lima tahun.  Sedang lucu lucunya. Tak ada yang tahu kemana ia pergi. Orang tuanya jadi panik, resah dan gelisah.  Dua hari Surip menghilang. Dan pada hari ketiga, Surip muncul begitu saja di depan rumah. Tak kurang dari satu apa pun. Malahan Surip tertawa tawa manakala Ibu dan Bapaknya berhamburan memeluk dan menciumnya.

Esok harinya, keluarga besarnya memutuskan untuk mengganti nama Surip dengan Kembali, dengan harapan ia tak lagi menghilang, dan seandainya ia menghilang lagi, ia akan kembali, seperti namanya. Bahkan, untuk menghindari hal buruk itu terjadi lagi, sebulan kemudian Ibu dan Bapaknya memutuskan untuk pindah ke Surabaya, kampung halaman mereka. Begitulah untuk seterusnya, nama Surip hilang dari muka bumi, diganti dengan Kembali.

Tak ada yang tahu kejadian sebenarnya yang menimpa Surip, eh Kembali sewaktu ia hilang, begitu pula Kembali. Hingga pada suatu hari, di hari ulang tahunnya yang ke delapan belas, sewaktu ia dan teman temannya pergi ke Surabaya Old Town, ia mengalami kejadian aneh.

Waktu itu ia sedang mengambil foto teman temannya yang berpose norak di depan sebuah gedung tua. Saat itulah, tiba tiba ia melihat semua temannya jadi setengah telanjang. Tak ada yang pakai baju dan celana. Sialnya, temannya itu cowok semua. Ia sungguh terkejut, dan sedikit geli.

Ia ucek ucek matanya, tapi temannya tetap telanjang. Cuma pakai celana dalam saja. Merah, kuning, hijau, dan biru motif kembang.

Ia segera mengalihkan pandangannya pada sekelompok cewek ABG yang sedang berjalan ke arahnya, dan hal inilah yang kemudian terjadi: ia kaget, kameranya jatuh, kakinya gemetaran, susah menelan, panas dingin, keringat menetes, mulut menganga dan jantung berdegup kencang.

Di matanya, sekelompok cewek telanjang semua. Cuma pakai celana dalam dan BH.  Montok dan menggiurkan.

 

“Jadi, kamu bisa melihat tembus pandang?” tanya salah seorang temannya kepada Kembali, setelah sebelumnya Kembali menceritakan hal aneh yang terjadi padanya.  Mereka masih berada di Surabaya Old Town.

“Serius?”

Kembali mengangguk. “Celana dalam kamu warnanya merah, tho?”

Temannya yang merasa pakai celana dalam merah cengengesan, malu.

Kemudian ada seseorang yang menghampiri mereka. Orang itu memakai jas menutupi tubuhnya. Meski demikia, orang orang bisa melihat bahwa ada yang aneh dengan postur tubuhnya. Ia mempunyai tubuh yang terlalu ramping untuk menyangga sebuah kepala yang besarnya lebih dari normal. Orang itu bicara kepada Kembali dengan logat yang aneh. Pelan seperti sinden, dan agak serak serak basah.

“Kamu.. namanya.. Kembali?”

“I-iya, kok bisa tahu?”

“Tahu..dong.. Aku.. bisa.. menjelaskan..kenapa..kamu..bisa..melihat..tembus..pandang.”

Lalu orang aneh itu menjelaskan kepada Kembali, dengan disaksikan oleh teman temannya. Ternyata ini ada hubungannya dengan hilangnya Kembali sewaktu ia masih kecil. Ia yang membawa pergi Kembali untuk diberi sebuah kekuatan maha dahsyat yang akan bisa Kembali gunakan pada saat umurnya delapan belas tahun. Orang itu menambahkan bahwa kekuatan Kembali, tidak cuma bisa menembus pandang, tapi juga tidak mempan ditembak, bisa merubuhkan tembok sekali pukul, dan sebagainya. Dengan kata lain, Kembali jadi manusia super.

Ketika ditanya alasannya, orang itu menjawab bahwa sebentar lagi bumi akan kedatangan monster monster jahat. Ketika ditanya kenapa harus menunggu selama delapan belas tahun. Orang itu menjawab, dengan singkat: Me.. ne..ke..te..he.”

Begitulah kemudian hari itu Kembali menemukan takdirnya yang baru, sebagai manusia super.

Tiga bulan kemudian, masih di tempat yang sama, terlihat monster ubi kayu sedang berusaha berhadapan dengan seseorang cowok yang mengenakan topeng dari sarung.

“Siapa kamu. Berani beraninya menghalangi jalanku!” teriak monster ubi kayu.

“Aku Kembali. Monster sepertimu, tidak akan kubiarkan. Ciaaattt!!”

One thought on “Aku Kembali

Leave a comment